Terapkan Perawatan & Isolasi Mandiri dalam Ruangan
Hindari bepergian ke luar rumah untuk meminimalisir kontak dan menurunkan resiko penularan Corona kepada orang lain di sekitar kita.

Sumber foto: shutterstock.com
Ada berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk meredam meluasnya penyebaran virus corona penyebab COVID-19. Salah satunya, tetap berada di rumah atau mengisolasi diri ketika sakit, apalagi bila mulai menunjukkan gejala COVID-19. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.
Tindakan ini bukan hanya untuk kesehatan pribadi kita saja, tetapi juga demi orang banyak. Kita perlu menjaga diri dan orang-orang di sekitar.
Salah satu cara yang selalu disarankan para pakar COVID-19 adalah mengisolasi diri ketika mengalami gejala-gejala COVID-19. Berikut saran para pakar seperti yang tertulis dalam surat edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia - Protokol Isolasi Diri Sendiri Dalam Penanganan Coronavirus Disease (COVID-19) yang bisa kita lakukan:
1. Jika Sakit Tetap di Rumah
Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ruang publik untuk menghindari penularan COVID-19 ke orang lain di masyarakat. Lakukan isolasi diri dan memantau diri sendiri untuk menghindari kemungkinan penularan pada orang-orang di sekitar, termasuk keluarga.
Melaporkan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat tentang kondisi kesehatannya, riwayat kontak dengan pasien COVID-19, atau riwayat perjalanan dari negara/area transmisi lokal, untuk dilakukan pemeriksaan sampel oleh petugas kesehatannya.
2. Isolasi Diri Sendiri
Ketika seseorang sakit (demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/gejala penyakit pernapasan lainnya), tetapi tidak memiliki risiko penyakit penyerta lainnya (diabetes, penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronik, AIDS, penyakit autoimun, dan lain-lain), maka secara sukarela atau berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan, tinggal di rumah, dan tidak pergi bekerja, sekolah, atau ke tempat-tempat umum.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki demam/gejala pernapasan dengan riwayat dari negara/area transmisi lokal, dan atau orang yang tidak menunjukkan gejala, tetapi pernah memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19 perlu melakukan isolasi diri selama 14 hari hingga diketahui hasil pemeriksaan sampel di laboratorium.
3. Yang Dilakukan saat Isolasi Diri
Tinggal di rumah dan jangan pergi bekerja dan ke ruang publik.
Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya.
Menjaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota keluarga lain.
Gunakan masker selama masa isolasi diri.
Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis, seperti batuk atau kesulitan bernapas.
Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu, dan gelas), perlengkapan mandi (handuk, sikat gigi, dan gayung), serta linen/seprai.
Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dengan mengonsumsi makanan bergizi, melakukan kebersihan tangan rutin, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta keringkan, lakukan etika batuk/bersin, dan jaga kebersihan rumah dengan cairan disinfektan.
Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit memburuk (seperti sesak napas) untuk dirawat lebih jauh.
4. Yang dilakukan saat Pemantauan Diri Sendiri
Lakukan observasi/pemantauan diri sendiri di rumah.
Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis, seperti batuk atau kesulitan bernapas. Jika ada muncul gejala, laporkan ke petugas di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Jika hasil pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka melakukan isolasi diri sendiri. Apabila memiliki penyakit bawaan berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan, maka dilakukan perawatan di rumah sakit.
Sumber: halodoc.com